Pemilihan umum menuju RI-1 kini tinggal menghitung hari,
bagi sebagian orang sudah merasa mantap
dengan pilihannya, dan ada pula beberapa
yang masih ragu untuk memilih calon presidennya, bahkan tidak sedikit yang
memilih untuk tidak memilih
(golput). Sebagai pertimbangan,
berikut ini kelebihan dan kelemahan dari kedua pasangan capres dan cawapres:
Pasangan Nomor Urut 1
Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa
Kelebihan
1. Prabowo
secara ketokohan dia merupakan calon pemimpin yang cepat, tegas dan
berkarakter, pemimpin yang seperti ini sangat dirindukan ketika masyarakat
sudah mulai kurang simpati dengan sosok pemimpin yang gamang dan ragu-ragu
dalam mengambil keputusan serta mudah didikte. Di sisi yang lain, figur Prabowo
lebih memiliki semangat nasionalisme dan patroitisme yang selama ini melekat
dalam diri seorang prajurit.
2. Hatta
Rajasa yang merupakan seorang teknokrat memiliki kelebihan mampu membaca
peluang, dengan kalkulasi yang tepat.
Kelemahan
1. Prabowo
kerap dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis 1997-1998. Namun anehnya hal
ini tidak pernah dibahas pada saat Prabowo menjadi calon wakil presiden dari
Megawati pada tahun 2009 lalu.
Pasangan Nomor Urut 2
Joko Widodo dan Jusuf Kalla
Kelebihan
1.
Pengalaman yang dimiliki JK sebagai mantan ketua
umum Golkar dan mantan Wapres akan berguna untuk melobi DPR dan hubungan dengan
luar negeri.
2.
Jusuf Kalla, yang berasal dari kalangan
pengusaha juga memiliki keunggulan dalam kalkulasi untung rugi, serta biasa
mengambil keputusan secara cepat, akan sangat berguna bagi pemerintah
Kelemahan
1.
Dalam hal ketegasan dan integritas, serta
kurangnya pengalaman di bidang politik nasional, keamanan dan pertahanan
nasional, serta masalah hubungan luar negeri, menjadi kelemahan-kelemahan
Jokowi sampai saat ini.
2.
Meskipun gaya blusukan menjadi kekuatan utama,
figur Jokowi yang sering mundur di tengah jabatan juga dianggap masyarakat
sebagai sosok pemimpin yang ambisius, tidak konsisten dan kurang amanah.
3.
Jokowi terlahir dari Partai PDI Perjuangan yang
dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri, sehingga terkadang Jokowi di juluki ‘Capres Boneka’ karena kegiatan yang dilakukan Jokowi selalu
dibawah pengaruh mantan presiden setelah
pemerintahan Gus Dur itu. Hal in terbukti ketika dirinya berulang kali ditanya
dalam acara Mata Najwa, capres yang akrab dengan kemeja kotak-kotak itu selalu
menjawab “tanya bu Mega” .
4.
Secara personal Jokowi memiliki track record yang cukup baik, tetapi
bagaimanapun Jokowi tidak sendiri ia dilatar belakangi oleh parpol yang sempat
memimpin Indonesia pada tahun 2001-2004. Pada
masa kepemimpinannya parpol moncong putih itu menjual banyak asset negara yang
sangat berharga, diantara seperti: Indosat, Krakatau Steel,
Hal ini pun diakui oleh JK ketika menjadi capres
pada 2004. lihat di sini
5.
Saat menjadi Wapres di era Presiden SBY, Jusuf
Kalla kerap bertindak sendiri
6.
JK tidak
konsisten dengan omongannya, terlihat pada tiap debat capres dan cawapres
Memang kedua pasangan memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, tetapi golput bukanlah piliha yang bijak. Alasannya sederhana
saja jika kita tidak mau negara ini dipimpin oleh orang yang tidak tepat dan
kertas suara yang tidak terpakai disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, maka
dari itu sebaiknya kita memilih orang yang lebih baik atau dengan kata lain,
pasangan yang lebih sedikit kesalahannya.
Sekali lagi saya menghimbau bahwa pentingnya untuk memilih, dan sangatlah rugi bagi yang tidak memilih. Disinilah semua memiliki proporsi yang sama one man one value, baik itu pengusaha, mahasiswa, pejabat pemerintah, ibu rumah tangga atau pengangguran sekalipun .
Sekali lagi saya menghimbau bahwa pentingnya untuk memilih, dan sangatlah rugi bagi yang tidak memilih. Disinilah semua memiliki proporsi yang sama one man one value, baik itu pengusaha, mahasiswa, pejabat pemerintah, ibu rumah tangga atau pengangguran sekalipun .