Halaman

Jumat, 26 Oktober 2012

Analisis Jurnal

 Jurnal  III      : Analisis Atribut Pemasaran pada Beberapa Resoran Cepat Saji di Jakarta
oleh                : Chandra Adhitya Manoppo (PT Graha 165)
                         Edi Abdurachman ( Binus Bussiness School)

Pendahuluan
             Banyaknya restoran cepat saji di Indonesia menimbulkan persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta kualitas produk yang dihasilkan untuk dapat bertahan dan terus berkembang dalam persaingan perusahaan harus mengetahui stategi pemasaran yang tepat.  Implementasi strategi pemasaran memberi nilai tambah bagi restoran cepat saji serta kepuasan  tersendiri bagi konsumen.
             Makanan cepat saji mulai populer pada tahun 1980. Masuknya beberapa nama Internasional ke kanah franchise di Indonesia seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Texas Fried Chicken. Beberapa diantara mereka menggunakan ide-ide untuk menambah menu makanan sebagai alternatif menu utama mereka.

Rumusan Permasalahan 
            Pelaku Indutri restoran cepat saji meningkatkan daya jual dan daya saing guna menarik konsumen dengan memperbaiki atau memperhatikan kualitas atributnya. 
           Penulis ingin mengevaluasi kembali strategi pemasaran beberapa restoran cepat saji di Indonesia khususnya Jakarta apakah kinerjanya sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Tinjauan Pustaka
               Dalam bukunya Kotler(2002) definisi pemasaran adalah suatu proses sosial didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, secara bebas pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.
              Menurut American Marketing Association [Khasali, 1998, 53] Pemasaran adalah suatu proses perencanaaan dan esekusi mulai dari tahapan konsepsi, penetapan harga, promosi, distribusi, ide-ide dan jasa untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Mc Carthy (1960) dengan teorinya 4P (Price, Product, Place, and Promotion)

Karakteristik dan Perilaku Konsumen
Dalam pengumpulan data primer dengan teknik penyebaran kuisioner.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :
  1. Faktor Sosial
  2. Faktor Pribadi
  3. Faktor Psikologis
Segmentasi
                Menurut Kotler (1991) adalah suatu proses untuk membagi-bagi mengelompokkan konsumen ke kotak yang lebih homogen

Targeting/ Selecting
             Hasil dari targeting merupakan pasar sasaran (target market)

Positioning
               Menurut Kotler (1991) adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen

Metodologi Penelitian


Metode Pengupulan data
  1. Data Primer
          Data kualitatif dan kuantitatif  diperoleh langsung dari konsumen cepat saji, melalui wawancara terstruktur dengan daftar pertanyaan (kuisioner)   
    2.  Data Skunder
          Data yang diambil dai sumber atau pihak lain, seperti: internet: majalah dan beragai literatur
Sample 
probability sampling digunakan karena luasnya populasi

 

Minggu, 21 Oktober 2012

Analisis Jurnal


Jurnal II     :   Kajian Bisnis Franchise Makanan di Indonesia
Oleh           : Dewi Astuti

TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang digunakan adalah konsep bisnis, sukses dan kegagalan bisnis kecil, teori franchise, teori pasar dan pemasaran meliputi pengertian pasar, analisis situasi pasar serta teori penunjang lainnya seperti teori manajemen sumberdaya manusia, manajemen operasional dan manajemen keuangan

PEMBAHASAN
Franchise dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Franchise Asing dan Franchise Lokal. Franchise asing adalah franchisornya berasal dari luar negri, seperti : Baskin Robin, Starbucks, Mc Donalds, Pizza Hut, dan lain sebagainya. Franchise Lokal antara lain Es Teler 77, Mr Celup, Ayam Bakar Mas Mono, Kebab Baba Rafi  dan lain Ssebagainya.
Franchise saat ini populer dan keuntungannya sangat  menjanjikan, namun ada pula franchisee yang terpaksa menutup usahanya. Jadi memilih franchisor berikut produk/jasanya juga perlu dipertimbangkan dengan matang, terutama isi ikatan perjanjian antara hak dan kewajiban serta prospek keberhasilan penjualannya.
Keuntungan Franchise makanan:
1.      Keuntungan yang menjanjikan dan bantuan manajerial
2.      Pelatihan secara berkala untuk pegawai franchisee sehingga standard operasional dan mutu produk serta jasa sesuai dengan standard franchisor
3.      Keuntungan akses management skills dari suatu bisnis besar
4.      Franchise sudah memiliki pasar
5.      Berpeluang untuk berkembang cepat

Kekurangan Franchise makanan:
1.    Biaya startup tinggi,  selain kebutuhan investasi awal, franchisee harus membayar pembelian franchise yang cukup mahal.
2.    tidak bebas mengembangkan karena terikat peraturan dalam perjanjian
3.    Terikat  pembelian bahan produksi untuk standarisasi produk yang dijual.
4.    Franchisee harus jeli agar  tidak terjebak pada isi perjanjian dengan franchisor, karena bagaimanapun biasanya perjanjian akan berpihak kepada prinsipal / franchisor dengan perbandingan 60:40.

KESIMPULAN
faktor-faktor penunjang keberhasilan franchise makanan di Indonesia:
1.      bentuk Franchise banyak diminati karena pasar yang sudah tersedia dan keuntungan lainnya seperti bantuan manajerial dan operasional
2.      ciri khusus yang dimiliki franchise membuatnya lebih beratahan dari ancaman pasar
3.      pendistribusian franchise sangat pendek sehingga kontrol mutu dan pelayanan optimal
4.      Daya beli yang terus meningkat jika dilihat dari data PDB total dan PDB sektorrestorang yang sangat baik dan terus meningkat
5.      Motivasi membeli makanan asing sangat tinggi
6.      Menu bisnis franchise makanan menjangkau konsumen dengan berbagai paket
7.      Terjadinya pergeseran budaya membantu suksesnya bisnis franchise
8.      Bisnis franchis membagi sendiri segmen pasarnya
 
  
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar, 2003 Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana
Bisnis secara Komprehensif, edisi 2 PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Iman Soeharto, 2002 Studi kelayakan Proyek Industri, Erlangga Jakarta.
Ronald J. Ebert, Ricky W.Griffin, 1995 Business Essentials, Prentice Hall, Inc
Englewood Cliffs, New Jersey.
Anang Sukandar, Drs, 2004 Franchising di Indonesia, Asosiasi Franchise Indonesia
Lexy J Moleong, DR, MA, 2004 Metodologi Penelitian Kualitatip, edisi 18 PT
Remaja Rosdakarya Bandung.
Y.Sri Susilo, Sigit Triandaru, A.Totok Budi Santoso, 2000, Bank dan Lembaga
Keuangan Lain, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.
Philip Kotler, 1994, Marketing Management, analysis, planning, implementation and
control. Edisi 8, Prentice-Hall International New Jersey.
Lawrence J. Gitman, 2003 Principles of Managerial Finance, edisi 10, Harper and
Row Publishers, New York.
Michael Parkin, 1993, Economics, edisi 2, Addison-Wesley Publishing Company



Minggu, 14 Oktober 2012

BAB I



PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Peluang pasar di bidang industri makanan junkfood ternyata sangat terbuka luas. Hal ini disebabkan  karena adanya pergeseran pola konsumsi dan nilai prestisius dikalangan masyarakat. Salah satu jenis usaha yang berpeluang besar dengan makanan cepat saji disertai tersebar luasnya outlet-outlet  adalah Franchise Kebab Baba Rafi
Franchise dalam dunia bisnis merupakan kegiatan membangun usaha dengan membeli hak lisensi. Salah satu keuntungan  yang didapat dari franchising adalah tidak perlu melakukan semacam promosi barang atau jasa yang dijual karena sudah cukup dikenal di pasar. Namun bukan berarti tidak memiliki kendala karena kendala justru datang dari pesaing outlet franchise lainnya yang meniru produk yang ditawarkan. Seiring banyaknya followers market, mengharuskan perusahaan Franchise seperti Kebab Babarafi mempertahankan kualitasnya agar mampu bersaing dalam pasar. Untuk mengatasi hal ini tiap franchise memiliki strategi tersendiri dalam mempertahankan eksistensinya di pasar.
Manajemen perusahaan juga bertangggung jawab untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk untuk bersaing dalam pasar . Karena  kualitas merupakan alat strategi yang mempunyai keunggulan dalam menguasai pasar yang tetap menjadi prioritas utama bagi pelanggan yang setia. Karena dalam jangka panjang jika kualitas tida sesuai keinginan konsumen maka secara perlahan konsumen akan meninggalkannya, kemudian akan berdampak pada laba perusahaan yang semakin kecil Karena kualitas  merupakan bagian dari strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing

1.2    Pembatasan Masalah
Penulisan ini hanya membahas tentang STRATEGI PEMASARAN KEBAB BABA RAFI DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITASNYA.

1.3    Tujuan
Tujuan  penulisan ilmiah ini adalah untuk menentukan faktor- faktor yang beerpengaruh dalam mempertahankan kualitas franchise cepat saji sehingga dapt ditentukan dengan metode yang tepat.

1.4    Metode Penelitian
Dalam memperoleh data dan informasi, penulis menggunakan beberapa tahap dalam penulisannya, yaitu :
Tahap I    : Mencari jurnal sebagai sumber yang sesuai dengan tema pembahasan
Tahap II  : Membandingkan jurnal-jurnal yang berbeda dengan tema yang sama
Tahap III : Menulis hal sebagai variabel perbandingan dari jurnal-jurnal tersebut

1.5    Sisitematika Penulisan 
BAB I  PENDAHULUAN
Dalam bab I menjelaskan secara singkat mengenai Latar Belakang, Batasan Masalah, Tujuan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
 BAB II LANDASAN TEORI
Dalam  bab II menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai strategi dan tinjauan segala hal yang berhubungan dengan masalah yang akan di bahas.
BAB III ANALISA PEMBAHASAN,
Dalam bab ini menjelaskan tentang implementasi metode yang tepat  setelah mempelajari landasan teori yang sebelumnya telah dibahas.
BAB IV  PENUTUP,
Dalam bab IV  ini berisi kesimpulan dan saran dari hal yang di bahas pada teori diatas.